Misteri Kematian Adik Zha; Tutuyan Berduka

Fakta demi fakta mengejutkan terungkap dari kasus kematian Adik Zha, dari kepala terpenggal hingga motif pelaku. Adik Zha merupakan bocah 8 tahun asal Desa Tutuyan, Kabupaten Boltim

 

Adik Zha dikabarkan hilang pada sore hari pukul 17.30 (18/1). Biasanya, sepulang sekolah Adik Zha akan bermain di sekitar rumah, tetapi kala itu tidak. Hingga larut malam pukul 19.00, Adik Zha masih belum pulang.

 

Seiring pencarian dilakukan, rumah Adik Zha dikerumuni banyak orang yang hendak mengetahui kabar Adik Zha. Anehnya, tante Adik Zha yakni Aning, yang merupakan orang yang terakhir kali melihat Adik Zha tidak hadir. Ia pun dipanggil dan butuh waktu hingga 20 menit baginya untuk sampai, padahal rumahnya tak jauh dari rumah Adik Zha.

 

Sam Sachrul, Bupati Boltim setempat, mengaku merasa curiga saat sosok Aning datang dengan rambut lepek, bau amis sekujur tubuh, serta nafas yang ngos-ngosan. Ia menjelaskan bahwa terakhir kali Adik Zha izin padanya untuk bermain di sekitaran rumahnya.

 

Tidak butuh waktu lama bagi invesgator untuk menemukan Adik Zha. Mirisnya, Adik Zha ditemukan tewas di kebun pisang dengan kondisi mengenaskan. Kepala Adik Zha terpenggal dan dibuang ke selokan Bersama tubuhnya.

 


Tak jauh dari lokasi penemuan, ditemukan sebuah pisau dapur yang dicurigai menjai alat bagi pelaku untuk meluncurkan aksinya. Perhiasan emas yang di kenakan Adik Zha juga hilang, hal ini yang menjadi clue utama bagi invesgator untuk mencari jejak pelaku.

 

CCTV toko perhiasan emas menjadi saksi bisu. Diperlihatkan sosok Wanita menjual perhiasan yang dikenakan Adik Zha dengan harga kurang dari 4 juta rupiah, Wanita itu tak lain ialah Aning, yang merupakan tante dari Adik Zha.

 

Dikutip dari Polresta Boltim, Aning ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Adik Zha, dengan motif perampokan emas. Saat di persidangan, Aning mengakui perbuatannya, dan mengaku bahwa ia menggunakan uang hasil perampokannya itu dibelikan emas baru dan ponsel baru. Ia juga tak menjalanan aksinya sendirian, ia dibantu oleh pacarnya yang bertugas mengecek lokasi sekitar saat Aning melancarkan aksinya.

Aning memulai aksinya ketika Adik Zha sedang bermain, ia mengajak Adik Zha untuk membantunya memetik sayur, Adik Zha juga sempat kelelahan sehingga meminta Aning untuk mengendongnya. Seketika Aning langsung menidurkan Adik Zha di tanah dan merebut perhiasannya. Namun, ia kesulitan saat memutuskan kalung emas Adik Zha, sehingga ia menggunakan tangannya untuk mematahkan leher dari Adik Zha.

 

Kini, Aning dan pacarnya tercancam hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati. Sedangkan Adik Zha dikebumikan secara layak pada 19 Januari 2024 lalu.

 

Tak dipungkiri bentuk kasih sayang orang tua kepada anak dengan mengenakan perhiasan emas. Akan tetapi alangkah baiknya tidak digunakan saat anak beraktivitas diluar tanpa pengawasan orang tua, karena hal ini dapat mengundang kejahatan terjadi pada anak. Selalu waspada terhadap orang sekitar termasuk orang terdekat anda.

Comments